Wednesday, November 18, 2015

PIDATO CHAIRUL DI HALL TAIWAN MAIN STATION KEPADA PARA TKI

"Saya akan melamar dan menikahi satu di antara kalian. Bukan karena saya merasa hebat. Tapi saya jatuh cinta pada penderitaan kalian. Sebagai lelaki Indonesia, saya malu. Kalian banting tulang di sini, sementara lelaki kalian berselingkuh di kampung. Kalian diperkosa, disiksa, ditipu, dihina, bekerja sebagai TKI kaburan dengan perasan was-was karena takut ditangkap polisi, sementara ejen kalian menikmati hasilnya. Saya melihat dan ikut merasakan itu. Saya tidak bisa tinggal diam. Dulu saya tidak pernah merasakan arti apa-apa tentang cinta. Sekarang, dengan mencintai Halimah, saya merasa hidup ini ada artinya. 








 Please, saya minta doa restu dan dukungan, pilihan saya jatuh pada Halimah. Saya tahu, Halimah tidak akan menerima saya, karena dia atau kalian menganggap, bahwa TKI tidak pantas menikah dengan orang seperti saya, yang punya garis keturunan terhormat, kaya raya, berpendidikan tinggi. Itu tidak betul. Cinta tidak ada batasnya. Semua memiliki hak untuk dicintai dan mencintai. Saya ingin membawa Halimah pulang ke Indonesia. 

Saya ingin mengajari Halimah membaca Indonesia bahkan dunia dengan baik, menulis tentang kisah hidupnya yang hebat, menikmati hidup, mengajak keluarganya menjadi utuh. Tapi, itu ternyata masih tidak mungkin, masih tidak cukup untuk meyakinkan Halimah. 

Andai waktu bisa diputar, saya akan memilih jadi seperti kalian. Bekerja di Taiwan bersama kalian, mencintai dan dicintai Halimah seutuhnya. Barangkali dengan menjadi setara seperti kalian, cinta saya kepada Halimah bisa masuk akal. Dan kita bisa melawan mereka yang terus memeras kita. Kita bisa memperbaikinya sama-sama di sini. 

Nngg.., maaf.. saya terbawa perasaan.. Oh, mohon maklum, ya.. Saya lega. Saya merasa siang ini sudah menjadi manusia... Terima kasih sudah mau mendengarkan dan terimakasih juga atas perhatiannya. Semoga tidak ada lagi TKI yang diperkosa atau disiksa. Saya mohon maaf, sudah mengganggu waktu liburan teman-teman. Malam ini saya kembali ke Indonesia. Maafkan, kalau saya jadi sentimentil..." (Cuplikan dari novel "Taiwan Affair)

No comments:

Post a Comment