Tuesday, January 5, 2016

Pantai di Banten Dirampok Hotel


Sepulang dari Jepang (1988), menyabet medali emas badminton di Olimpiade Cacat se-Asia Pasific, saya diundang audiens dengan Bupati Serang, HM Sampoerna.

Saat itulah saya menyampaikan unek-unek, "Kenapa hotel-hotel dibangun di pantai? Masyarakat jadi tidak leluasa menikmati pantai. Seharusnya pantai dikosongkan dan hotel dibangun di seberangnya."





HM Sampurna (sudah almarhum) menjawab, bahwa setelah 30 tahun dari saat itu, hotel-hotel akan diambil alih pemerintah. Tapi justru setiap tahun bangunan hotel bertambah, menutup rapat pantai. Jika itu hotel, kita bisa masuk menumpang mandi di pantainya dengan membayar Rp. 60,000,-/orang. Jika itu lahan kosong yang sudah dipetak kepemilikan pribadi, Rp. 70,000,-/mobil.

Saya rasa kerusakan Banten selain korupsi, memang salah satunya dimulai dari tata-cara pengelolaan aset negara seperti di pantai Anyer ini. Jika kita ke Padang, Bengkulu, pantainya bebas dipandang. Di Berau, walau itu sungai, tak ada hotel yang dibangun di pinggirnya. Apalagi di Alexandria, Mesir. Juga di Pattaya, Thailand. Kita serasa yang memiliki pantai. Apalagi di.Taiwan, kita dimanjakan dengan pantai. Di Bali, di beberapa lokasi, nasibnya hampir sama.

Bagaimana, kawan?

") Foto-foto diambil saat natal, 25 Desember 2015'

No comments:

Post a Comment