Tuesday, April 28, 2015

Makan Siang di Atas Awan

Saya ingat omongan Rahmat Heldy Hs, relawan Rumah Dunia, yang saat November 2012 jadi peserta Gong Traveling jalur sutra ke Singapore - Malacca - Kuala Lumpur, "Berdoa di atas pesawat itu cepat sampainya, karena dekat ke langit." Maka saya pun makan siang di pesawat AirAsia, perjalanan ke Singapura, agar cepat kenyang. Tapi sebagai travel writer, kita harus mencoba dan merasakan sensasinya. Apakah pramugarinya ramah saat bertransaksi? Bagaimana cara menghidangkannya? Minumannya? Berapa harganya? Satu porsi chicken rice dihargai Rp. 50 ribu, minuman mineral Rp. 10 ribu.


Rahmat Heldy termasuk yang selalu mencoba hal-hal baru. Percayalah, tidak ada yang sia-sia jika kita melakukan sesuatu dengan niat belajar. Uang yang kita keluarkan, insya Allah, akan kembali lagi lewat cara yang lain. Termasuk makan siang di atas awan. Ini akan jadi pengalaman puitik bagi seorang penulis. Akan muncul ide menulis puisi, cerpen, atau tips makan di atas pesawat. Percayalah, selalu ada yang bisa dituliskan jika kita mengalami sesuatu yang baru. Termasuk traveling murah meriah ke Singapore! (*)

No comments:

Post a Comment