Tuesday, April 28, 2015

Blusukan di Singapura Untuk Menulis Novel

Sejak subuh, Selasa 28/4/2015, saya blusukan ke lubang-lubang di bawah tanah dan gang-gang kecil di kota Singapore. Ke Little India, Kampung Bugis, Marina Bay Sands, Harbour Front,  dan China Town. Saya ingin menghidupkan kota Singapura di novel perjalanan, yang sedang saya tulis. Saya ingin menuntaskan travel novel "Hello Singapore", yang sejak 2012 saya tulis. Tertunda terus. Semoga 2015 ini bisa saya selesaikan. Penerbit sudah ada yang mau. Apa daya, tersita jadi Presiden Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Mulai April 2015, saya sebagai Presiden TBM sudah selesai. Semoga bisa kembali merampungkan 3 travel novel yang sedang saya tulis: 1) Hello, Singapore, 2) Sawadee Kap, Bangkok dan 3) Incredible India.



Mendatangi setting lokasi sebuah kota untuk digunakan di novel kita sangatlah penting. Ini bagian dari riset lapangan (field research). Jika hanya riset lapangan (desk research) saja, saya rasa tidak cukup. Dengan mendatangi kota tersebut, di dalam negeri mau pun di luar negeri, kita bisa lebih hidup menuliskannya. Seolah sedang menghadirkan kota tersebut di depan pembaca.

Travel novel mulai banyak ditulis orang sekarang. Saya mulai menulis travel novel sejak 1988; novel Balada Si Roy dan Bangkok Love Story. Semoga saya diberi kesehatan, kekuatan, waktu, dan pikiran yang jernih saat menuliskannya. Doakan. Mudahkan, Rabb... (GG)

No comments:

Post a Comment