Siapa sangka saya bisa ke Natuna, Kepulauan Riau, yang berada di pulau paling luar Indonesia, persisnya di perbatasan laut China Selatan. Saya dua kali ke Natuna, diundang Muhammad Faisal dari Fokusmaker Natuna.
Pertama di awal Maret 2011, memberi pelatihan menulis. Kedua Oktober
2011, saat peluncuran kumpulan cerpen “Senandung Rindu Natuna”. Sebagai backpacker Indonesia, tentu kedatangan saya ke Natuna, membuat jantung berdebar-debar. Ini sudah bukan sekadar pikni murah-meriah lagi, tapi tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Bahkan diberi honor pulangnya. Alhamdulillah.
Pulau Nantuna ini terpencil. Saya teringat saat menyusuri pulau Seram dan pulau Rote pada 1987. Atau menyeberang ke Papua. Sangat bagus untuk bahan tulisan. Ini sorga bagi travel writer. Buktikan saja ke Natuna.
Selepas memberikan pelatihan dan peluncuran kumpulan cerpen, saya diajak Faisal dan teman-teman Fokusmaker mengunjungi Alif Stone Park, taman berbatu yang terletak di tepi pantai Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau.
Jarak dari Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna sekitar 10 km. Taman seluas tiga hektare itu menyimpan ribuan Batu Megalitith berpadu dengan keindahan dan kejernihan pantai yang membuat pengunjung tak akan lupa tempat tersebut.
Saya cukup tercengang melihat kehebatan Alif Stone ini.
Backpacker Indonesia mesti ke Natuna. Naik pesawat dulu ke Batam. Cari saja tiket promo. Lalu, kalau tidak ada uang untuk nyambung naik pesawat ke Natuna, naik perahu saja dari Batam. Pokoknya, asiklah berlayar ke Natuna! (Gong)
No comments:
Post a Comment