Selama puasa 2015 ini saya tidak ke mana-mana. Saya bersama para relawan
Rumah Dunia melakukan kerja sosial, yaitu menggelar kegiatan menunggu
waktu berbuka puasa. Nama kegiatannya "Nyenyore" atau "Ngabuburit" versi
urang Bandung. Di kegiatan #Nyenyore Rumah Dunia, Rabu 8 Juli 2015, Boyke Pribadi
menjadi nara sumber kewirausahaan. Kata Boyke, ada 4 modal
dasar untuk jadi wirausaha yang menguntungkan. Pertama memberi nilai
tambah, memindahkan tempat, mengubah bentuk, dan membeli waktu. Memberi nilai tambah adalah seperti tempe, yang kemudian kita kemas
jadi tempe goreng atau tempe bacem. Memindahkan tempat, misalnya madu
dari pohon dikemas dengan botol dan merek tertentu dan dijual di kios
atau supermarket. Mengubah bentuk, kita beli kayu lalu kita disain jadi
mainan anak atau kursi antik. Membeli waktu seperti seseorang yang
menunggu sayur-mayur dari desa datang di pasar induk, kita beli dan kita
jual. Boyke yang digadang-gadang jadi calon walikota Serang
2017-2022 oleh Bina Persaudaraan Indonesia, juga menyelenggarakan lomba
resensi buku terbarunya; Gaduh (Gong Publishing). "Tiga terbaik saya
kirim ke Singapura, ikut pelatihan menulis sambil jalan-jalan bersama
Gol A Gong," kata Boyke. (*) #rumahdunia #gempaliterasi
No comments:
Post a Comment