Sejak 22 September hingga 1 Oktober 2015 saya di Taipei, Taiwan. Yayasan Bhkati Jaya Indonesia mengundang saya untuk memberikan pelatihan jurnalistik kepada TKI. Malam hari saya memberi pelatihan, siangnya city tour. Saya sangat nyaman city tour di Taipei, Taiwan. Selama sepuluh hari di Taipei, tidak pernah tersesat. Itu karena saya sangat dimanjakan oleh pelayanan dan sistem pariwisata Taiwan. Pariwisata itu terkait dengan infrastructure transportasi. Terutama
city tour. Di Taiwan setiap wilayah terhubung dengan kereta atau bis.
Sebagai orang asing, kita tidak perlu takut tersesat di Taiwan. Peta kota juga
menuntun kita untuk sampai ke tujuan. Saya dengan mudah bisa sampai ke
mana saja yang saya mau. Keamanan juga luar biasa aman. Kenapa saya merasa nyaman city tour di Taipei? Kuncinya menu wisata yang beragam. Ternyata kebudayaan juga adalah nilai jual yang baik untuk pariwisata. Itu adalah
ragam hidup masyarskat yang menarik. Pasar malam adalah kekuatan
pariwisata Taiwan.
Saya baru sanggup mengunjungi 2 titik night
market; Ximen dan Shilin. Kedua tempat ini memiliki karakter yang
berbeda. Tapi ada persamaan, yaitu di fashion dan food (kuliner).
Shilin karakter toko-tokonya berjejer dengan jalan-jalan kecil mirip
labirin. Juga ada magnit yang menyedot pengunjung, yaitu kelenteng tua.
Sedangkan Ximen sangat modern. Toko-toko dengan disain mutakhir, lokasi
di pusat kota, bioskop 24 jam, dan gaya hidup anak muda yang kreatif.
Kedua pasar malam itu lokasinya dekat dengan stasiun kereta MRT. Dari
stasiun kereta, kita dituntun debgan peta. Seperti dalam program TV
"Dora Explorer", di setiap perempatan atau pertigaan, papan petunjuk
memudahkan kita sampai ke tujuan.
Bagaimana dengan pasar malam di kota kita, ya?
No comments:
Post a Comment