Thursday, April 23, 2015

Traveling Itu Riset Lapangan Untuk Lokasi dalam Novel


Thailand itu negeri unik. Pertama kali saya masuk ke negeri gajah itu lewat darat, bersepeda dari Kuala Lumpur, Hatyai, Patani, Songkla, Bangkok. Itu jelas piknik murah-meriah. Saya dianggap petualang nekad. Belum dikenal istilah backpacker. Lalu saya mengitarinya dengan bus dan kereta, hingga ke Chiang May, masuk ke desa-desanya, tidur di kampung-kampung suku pedalaman seperti Dayak, Baduy, atau suku anak dalam. Sangat menyenangkan.




Backpacking di Thailand itu sekitar tahun 1991. Kemudian trip pendek tahun 1994, menikmati royalti novel "Bangkok Love Story". Dan “Honeymoon ala Backpacker” bersama Tias Tatanka (2012), serta terakhir 2014.

Sewaktu menjelajah tiga bulan di Thailand, hasilnya adalah novel “Bangkok Love Story” dan “Balada Si Roy : Traveler “. Dengan cara melakukan perjalanan, saya bisa lebih menggali dan meledakkan setting lokasi. Ada kenikmatan tak terhingga ketika melihat daerah-daerah baru, lalu melukiskannya dengan kata.

Ayo, jika punya rezeki, jalan-jalan ke Bangkok dan Pataya, sambil nulis buku, dan beramal ke komunitas baca Rumah Dunia di Serang, Banten. Pada 1- 4 April 2015, saya, Tias Tatanka dan 8 backpacker lainnya menjelajah Bangkok. Biaya Rp 5 juta/orang. Alhamdulillah, hsailnya buku yang sedang disusun berjudul "Amazing Bangkok".

Trip berikutnya ke Bangkok pada 21 - 24 Oktober 2015, uang muka Rp. 3 juta pada 12 Agustus, pelunasan 15 Okt. Trip selanjutnya di akhir tahun ke Bangkok tanggal 25-28 Nov 2015, uang muka 16 Sept, pelunasan 13 Nov.

Tertarik? Daftar ke Tias Tatanka di 081906311007. Nanti saya akan membantu menemukan lokasi cerita di novel yang akan kamu tulis.

Nabung, yuk, nabung! (*)

No comments:

Post a Comment